Depacco.com

LOBSTERKU CRAYFISH FARM Headline Animator

We want to sell this website

If you want to buy / have this website, please give your offer to us via email bisnis.lobster@gmail.com

Jumat, Januari 02, 2009

Ekor Lobster Melepuh?

Dear Lobsterku Crayfish Farm,

Terima kasih atas informasi tentang lobster air tawarnya, sangat membantu saya dalam membudidayakan lobster air tawar jenis Red Claw ini. Ada hal yang ingin saya tanyakan yaitu beberapa lobster air tawar saya pada bagian ekornya seperti melepuh.
Apakah lobster saya terserang penyakit? Adakah cara untuk menyembuhkannya?

Terima kasih,
Sifa


Salam kenal ibu Sifa,

Kemungkinan lobster air tawar ibu menderita penyakit ekor melepuh Haemorragil septicacaemia, yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Bakteri itu masuk melalui ekor yang sering menyentuh dasar kolam. Selanjutnya mikroorganisme itu menembus sistem kekebalan tubuh dan membuat darah keluar melalui pori-pori. Meski tubuh udang secara alami segera membuat antibodi dengan mengirimkan leukosit, tapi jumlah sel darah putih itu kalah jauh dibanding populasi aeromonas. Akibatnya, ekor lobster dipenuhi bisul berisi nanah.


Aeromonas bisa muncul setiap saat terutama bila kondisi lingkungan jelek. Misalnya, gara-gara sisa pakan yang menumpuk di dasar kolam menyebabkan kadar amonia meningkat. Kondisi itu sangat disukai bakteri aeromonas. Nah selama daya tahan tubuh lobster kuat, bakteri itu tidak akan mengganggu. Namun di sisi lain, dengan membludaknya jumlah amonia pH dan suhu air berubah drastis. Inilah yang berbahaya bagi lobster. Ketahanan tubuhnya menurun tajam.


Kenaikan dan penurunan pH yang masih bisa ditolelir lobster berkisar 0,2 - 0,5, serta suhu kurang lebih 2 derajat C. Di atas itu lobster akan stres sehingga bakteri mudah menyusup ke dalam tubuh. Jika itu terjadi, lobster akan terlihat kusam, berlendir, dan selalu bergerak ke atas mencari oksigen, serta sedikit demi sedikit terlihat ekornya luka.


Cara pencegahannya?

Cara pencegahan ekor melepuh salah satunya adalah manajemen pakan., dimana pemberian pakan tidak boleh lebih 3 - 4%dari bobot tubuh supaya tidak tersisa.


Selain itu kadar oksigen terlarut (DO) harus diperhatikan. Semakin tinggi kadar oksigen terlarut, kesehatan lobster semakin baik. Aerasi mutlak dipakai agar DO minimal mencapai 4 ppm. Demikian pula dengan pH dan suhu. Lobster menghendaki pH 6,7 - 7 dan suhu 28 - 30o C. Agar tidak terjadi fluktuasi suhu dan pH secara drastis, kolam dinaungi shading net atau diberi atap.


Bila ekor lobster sudah telanjur melepuh, segera karantina. Rendam dalam larutan Oxytetracyclin , dosis 10 mg per liter air. Perlakuan itu selama seminggu. Atau boleh juga Oxytetracyclin dicampurkan pada pakan. Dosisnya, 60 - 75 mg Oxytetracyclin untuk 1 kg pakan. Campuran itu diberikan selama 7 - 14 hari. Pengobatan dapat diulang 2 - 3 kali jika belum berhasil.


Cara lain dengan merendam lobster dalam desinfektan. Larutkan 20 mg PK dalam 1 liter air. Tunggu hingga 30 - 60 menit, lalu masukkan ke dalam akuarium steril. Setelah itu baru lobster dicemplungkan selama 3 - 5 detik. Ada juga pembudidaya lobster yang memotong ekor yang melepuh dan mengolesinya dengan obat antiseptik. Kemudian lobster dikarantina di dalam akuarium berisi larutan methylen blue sebanyak 5 tetes per 5 liter air.


Untuk menghindari kemungkinan kolam tercemar aeromonas bersihkan dengan khlorin. Biarkan selama 1 hari sebelum dibilas detergen. Dua puluh empat jam kemudian, bilas lagi kolam dengan air bersih agar sisa-sisa klorin dan detergen hilang. Pada hari ke-4 kolam sudah bisa diisi air dan esok harinya lobster dimasukkan kembali. Untuk kolam tanah, setelah dikeringkan ditaburi kapur tohor pada setiap sudut. Jemur selama 1 - 2 minggu hingga dasar kolam terlihat retak-retak sebelum diisi air baru.

0 comments:

Posting Komentar

Tuliskan komentar anda disini