Kualitas Air

Air merupakan media terpenting yang sangat mempengaruhi pertumbuhan lobster air tawar ini, sehingga air yang digunakan jangan sampai tercemar limbah ataupun polusi. Oleh sebab itu pemantauan kualitas air ini harus terus dilaksanakan, untuk memastikan ada tidaknya kandungan yang melebihi ambang toleransi yang dibutuhkan oleh lobster air tawar tersebut.

Beberapa unsur yang perlu dipantau secara rutin yaitu:

• temperatur air
• pH (kadar keasaman)
• jumlah okisgen terlarut
• kekeruhan air
• kandungan amonia
• kandungan garam

Temperatur Air

Temperatur yang baik untuk lobster air tawar adalah 24-31 derajat celcius. Batasan temperatur air tersebut tidak boleh lebih atau kurang karena akan membahayakan lobster air tawar. Jika suhu dibawah batasan angka tersebut akan mempengaruhi penetasan telur sehingga menjadi lebih lama. Suhu air untuk proses penetasan telur yang normal membutuhkan lima minggu, tetapi jika suhunya lebih rendah maka prosesnya akan lebih lama.

Selain itu jika suhunya tidak sesuai dengan angka tersebut misalnya lebih rendah maka akan mempengaruhi aktifitas lobster menjadi tidak banyak bergerak sehingga nafsu makannya berkurang, hal ini akan memperlambat pertumbuhan lobster air tawar.

Pengukuran suhu air tidak hanya pada permukaan air saja tetapi harus sampai pada dasar kolam karena lobster hidup didasar kolam. Pengukuran suhu dapat dilakukan dengan thermometer biasa dengan mencelupkan ke dasar kolam.

pH / Kadar Keasaman

pH atau kadar keasamaan air yang baik untuk budidaya lobster air tawar adalah berada pada angka 6 sampai 8. (lihat gambar skala pH berikut). Kadar keasaman ini dapat dijaga dengan total alkanitas, jumlah plankton yang tidak berlebihan dan kebersihan dari das

ar kolam.

Adapun contoh alat ukur pH yang bisa kita gunakan:

Alat Ukur pH cair

Alat Ukur pH Digital

Jika pH lebih rendah dari 6 maka perlu di tambahkan kalsium karbonat (CaCO3) atau sering disebut kapur, atau bisa ditambahkan sedikit garam agar pH naik. Apabila pH lebih tinggi dari 8 bisa diturunkan dengan daun ketapang kering yang di masukan kedalam kolam. Jika air telah berwarna kecoklatan berarti pH telah stabil.

Jumlah Oksigen Terlarut

Kualitas air yang baik ini mengandung oksigen terlarut minimal sebanyak 5mg/l. Oksigen terlarut ini dapat ditingkatkan dengan menambah oksigen ke dalam air mengunakan aerator atau air yang terus mengalir. Disamping itu kelebihan jumlah plankton dapat menyebabkan kandungan oksigen didalam air menjadi berkurang, sehingga jumlah plankton dalam kolam harus selalu dipantau.

Kekeruhan Air

Kekeruhan air ini dapat di pantau dengan mengunakan piringan Compact Disc bekas yang dibenamkan pada kedalaman antara 20-40cm, dengan bagian yang mengkilap menghadap keatas. Jika pada kedalaman 20-40cm kita masih dapat melihat Compact Disc tersebut maka kekeruhan ini masih dalam batas yang baik.

Kekeruhan air ini juga bisa disebabkan oleh jumlah plankton yang berlebihan, dimana hal ini dapat diatasi dengan mengurangi nutrisi yang dimasukkan ke dalam kolam tersebut atau dengan mengganti air yang ada.

Kandungan Amonia

Kandungan amonia yang tinggi pada air dapat membuat lobster air tawar tidak dapat bertahan hidup. Kandungan amonia sebaiknya kurang dari 0.05mg/l. Pakan yang tidak habis dimakan (terutama pakan yang berasal dari pelet komersial) oleh lobster akan membusuk di dasar kolam dan akan meningkatkan kandungan amonia. Kadar amonia maksimum adalah 1.22 ppm yang dapat diukur dengan Amonium Test Kit yang berwujud cair.

Kandungan Garam

Tingkat keasinan air atau salinitas dalam budidaya lobster air tawar sebaiknya tidak melebihi 20ppt. Semakin asin air maka tingkat pertumbuhan lobster air tawar akan terhambat, yang ditandai dengan semakin jarangnya lobster air tawar tersebut menganti kulit dan tingkat keberhasilan hidup yang rendah.

Catatan:
Bila kualitas air memburuk maka sebaiknya air yang ada dikolam tersebut diganti dengan air yang baru.